Minggu, 14 Oktober 2012

Hiburan Pelepas Lelah

Ditulis: Ambaryani
Saya sambil senyum-senyum melihat ikan nila yang baru saya beli dan saya lepaskan di kolam belakang rumah saya. Karena baru dalam tahap mencoba, saya hanya membeli empat ekor. Yang 3, sudah sebesar tiga jari. Yang satu lagi, masih agak kecil. Kalau keempat ikan ini sukses, tentu akan ditambah lebih banyak.
Ikan-ikan itu berenang-renang sambil memakan lumut dipermukaan air. Baru beberapa menit saya sendiri yang melepas ikan itu, saya sudah menengoknya kembali. Mengecek, kondisi ikan. Khawatir ikan tidak cocok dengan airnya. Tapi saat saya melihat, saya senang bukan kepalang, ternyata ikan-ikan itu bisa beradabtasi dengan tempat barunya.
Sayapun memanggil emak yang sedang menjemur bantal. Saya menunjuk ikan-ikan itu. Emakpun nampak senang melihat kolam sudah ada ikannya.
Sebenarnya, kolam ini sudah lama saya dan suami buat. Ini memang keinginan kami berdua yang baru bisa terlaksana. Rentang kolam digali sampai dilepas ikan juga agak lama. tujuannya, agar air kolam stabil dulu. Suami saya yang kelihatan sudah tidak sabar melihat kolam itu berisi ikan.
Katanya, sudah tidak sabar pulang kerja atau saat menunggu saya memasak nyantai dibelakang rumah sambil memberi makan ikan. Itu salah satu obat mujarab pelepas lelah menurut suami. Selain kolam ikan, beberapa tanaman di sekeliling rumah juga menjadi hiburan tersendiri. Ada...saja yang dikerjakan setibanya di rumah. Walaupun sudah seharian kerja.
Halaman rumah yang tak seberapa luasnya, sudah penuh tanaman. Ada buah-buahan, ubi, rosela, kangkung, dan lain-lain. Malah sekarang, agak bingung dimana lagi akan menanam tanaman yang baru kami semai. Gairah untuk nanam-menanam tumbuh terus. Apa lagi saat melihat tanaman-tanaman buah kami perkembangannya lumayan bagus. Ah, rasanya itu menjadi semangat makin bertambah.
Kami membayangkan, beberapa tahun kemudian, rumah kami akan rimbun dan hijau dengan tanaman produktif. Kami akan memanen buahnya. Begitu juga dengan kolam ikan. Setelah ikan-ikan besar, paliang tidak seminggu sekali kami bisa menikmati ikan segar yang kami pelihara sendiri.
Lebih dari semua itu. Kami sangat menikmati kegiatan ini. Ini mendatangnkan perasaan senang tersendiri. Kami mengisi waktu luang dengan sisa-sisa tenaga setelah bekerja. Tapi, hasil dan rasa puasnya, melaumpaui harapan kami. Mungkin ini yang dinamakan kepuasan.
Tanaman-tanaman buah itu, tak hanya kami yang bisa menikmati. Bahkan sampai anak cucu kami nanti. Tentunya kami tak ingin anak cucu hanya bisa menikmati tanpa merasa memiliki. Kami ingin mereka merasa memiliki, sehingga mereka mencintai dan meneruskan semangat kami. Mereka bisa membuat lingkungan hijau.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar