Saya sambil senyum-senyum melihat ikan nila yang baru saya
beli dan saya lepaskan di kolam belakang rumah saya. Karena baru dalam tahap
mencoba, saya hanya membeli empat ekor. Yang 3, sudah sebesar tiga jari. Yang satu
lagi, masih agak kecil. Kalau keempat ikan ini sukses, tentu akan ditambah
lebih banyak.
Ikan-ikan itu berenang-renang sambil memakan lumut dipermukaan
air. Baru beberapa menit saya sendiri yang melepas ikan itu, saya sudah
menengoknya kembali. Mengecek, kondisi ikan. Khawatir ikan tidak cocok dengan
airnya. Tapi saat saya melihat, saya senang bukan kepalang, ternyata ikan-ikan
itu bisa beradabtasi dengan tempat barunya.
Sayapun memanggil emak yang sedang menjemur bantal. Saya menunjuk
ikan-ikan itu. Emakpun nampak senang melihat kolam sudah ada ikannya.
Sebenarnya, kolam ini sudah lama saya dan suami buat. Ini memang
keinginan kami berdua yang baru bisa terlaksana. Rentang kolam digali sampai
dilepas ikan juga agak lama. tujuannya, agar air kolam stabil dulu. Suami saya
yang kelihatan sudah tidak sabar melihat kolam itu berisi ikan.
Katanya, sudah tidak sabar pulang kerja atau saat menunggu
saya memasak nyantai dibelakang rumah sambil memberi makan ikan. Itu salah satu
obat mujarab pelepas lelah menurut suami. Selain kolam ikan, beberapa tanaman
di sekeliling rumah juga menjadi hiburan tersendiri. Ada...saja yang dikerjakan
setibanya di rumah. Walaupun sudah seharian kerja.
Halaman rumah yang tak seberapa luasnya, sudah penuh
tanaman. Ada buah-buahan, ubi, rosela, kangkung, dan lain-lain. Malah sekarang,
agak bingung dimana lagi akan menanam tanaman yang baru kami semai. Gairah untuk
nanam-menanam tumbuh terus. Apa lagi saat melihat tanaman-tanaman buah kami
perkembangannya lumayan bagus. Ah, rasanya itu menjadi semangat makin bertambah.
Kami membayangkan, beberapa tahun kemudian, rumah kami akan
rimbun dan hijau dengan tanaman produktif. Kami akan memanen buahnya. Begitu juga
dengan kolam ikan. Setelah ikan-ikan besar, paliang tidak seminggu sekali kami
bisa menikmati ikan segar yang kami pelihara sendiri.
Lebih dari semua itu. Kami sangat menikmati kegiatan ini. Ini
mendatangnkan perasaan senang tersendiri. Kami mengisi waktu luang dengan
sisa-sisa tenaga setelah bekerja. Tapi, hasil dan rasa puasnya, melaumpaui
harapan kami. Mungkin ini yang dinamakan kepuasan.
Tanaman-tanaman buah itu, tak hanya kami yang bisa
menikmati. Bahkan sampai anak cucu kami nanti. Tentunya kami tak ingin anak
cucu hanya bisa menikmati tanpa merasa memiliki. Kami ingin mereka merasa
memiliki, sehingga mereka mencintai dan meneruskan semangat kami. Mereka bisa
membuat lingkungan hijau.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar