Rabu, 25 Januari 2012

“Mading pesan untuk orang tua”


Ditulis: Ambaryani 25/1/2011
Berawal dari pembicaraan lepas mengenai banyak hal. Aku dan temanku. Dia memiliki banyak mimpi yang ingin diwujudkan di tempat yang dia dan teman-temannya rumah mimpi. Sejak dia aktif di Rumah Mimpi, dia ingin menjadikan tempat itu pusat perwujudan mimpi-mimpi banyak orang. Generasi muda terutama.
Di rumah itu ada kegiatan seni, pendidikan, sosial dan keagamaan. Komplit. Dia mendiskusikan hal itu denganku. Dia ingin merangkul siapa saja yang memiliki jiwa sosial, yang siap meluangkan waktu plus tenaga di rumah mimpi. Untuk memberi pendidikan dengan cara yang tidak formal kepada anak-anak yang kurang beruntung. Mengajarkan membaca, menulis, berhitung. Memberi pengajaran bagaimana bersikap dengan orang lain, orang tua, guru dan banyak hal yang hrus diberikan kepada anak-anak itu.
Kegiatan ini dilakukan dengan dasar suka rela, karena memang kondisi anak-anak yang akan diajarkan adalah anak-anak tidak mampu. Tak hanya itu, rencana anak-anak itu juga akan diajarkan mengaji juga.
Dari sekian banyak hal yang kami bicarakan, sampailah kepada pembicaraan rencana pembuatan mading informasi di Rumah Mimpi yang bertempat di komplek Gitananda. Dia kebingungan diaman mau diletakkan mading itu. Panjang lebarlah kami diskusi. Dari mading biasa sampai mading yang tak biasa.
Mading yang tak biasa itu adalah, mading yang akan diberinama “Mading Pesan Untuk Orang Tua”. Mading itu akan diisi dengan jepretan-jepretan muda mudi yang sering temanku trmukan sedang asik bersama pasangannya. Dia bilang ingin selalu membawa kameranya, dan sewaktu-waktu menemukan hal yang begitu akan langsung dijepretnya.
Dia merasa khawatir dengan apa yang dilihatnya. Dia peduli, makanya dia ingin membuat mading tersebut. Tujuannya, agar orang tua yang melintas dijalan itu melihat. Barang kali ada salah satu anak mereka, dan itu bisa menjadi bahan untuk lebih giat mendidik anaknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar